Kamis, 07 April 2016

"What is your feeling? Tell me.."

"Devastated, honestly speaking.."

Sepenggal percakapan saya dengan Soyoun via TC tadi siang.

Saya menangis, saya lelah, saya kehilangan harapan. Dua tahun lamanya saya coba bertahan dan berusaha belajar sebanyak-banyaknya. Sabar menantikan adanya kesempatan, berdoa dan selalu berharap.

Saya tolak tawaran menggiurkan yang pernah datang dengan pertimbangan yang saya kira baik. Percaya dengan doa dan harapan Tuhan menyertai pilihan saya. Dan sepertinya saya keliru. Pilihan ini melelahkan saya. Energi, pikiran dan terutama mental saya terkuras habis. Tidak ada lagi kepercayaan diri apakah saya cukup baik dan berpengalaman, dan usia terus bertambah.

Huft.

Sejak mengawali hari di awal minggu ini, semesta seakan berkonspirasi untuk menghantam saya. Atau justru saya yang tidak bisa mengendalikan diri untuk memberi respon baik?

Harapan saya hanya ada pada Tuhan.
Kendali perjalanan hidup saya pun ada dalam genggaman Tuhan.
Apa boleh, apa layak, apa bisa kah saya meminta Tuhan untuk melepaskan kuk yang saya tanggung?
Apa boleh saya memohon kebijaksanaan dari Tuhan untuk membedakan kapan terus berharap dan kapan untuk berhenti?

Ya Tuhan, berbicaralah, anakMu memohon penghiburanMu.

Regards,
Nat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar